Friday, December 7, 2007

Ribuan Hektar Tanaman Kakao Kaltim Diserang Hama Penggerek Buah


Kerusakan buah akibat penggerek buah kakao

 Samarinda, Kompas - Ribuan hektar kebun kakao di Kalimantan Timur diserang hama penggerek buah. Akibatnya, produksi biji kakao di provinsi ini merosot drastis. Luas kebun kakao di dua kabupaten, yakni Berau dan Nunukan, saat ini mencapai 32.000 hektar.

Pemimpin Proyek Penanggulangan Hama Terpadu Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) Helmi Amin di Samarinda, Rabu (5/5), menyatakan, hama penggerek buah itu menyerang hampir merata di seluruh kebun kakao yang ada di Kaltim.


Menurut dia, akibat serangan hama itu, hasil panen merosot hingga 85 persen. "Misalnya satu hektar dalam kondisi normal menghasilkan sekitar 600 kilogram, tetapi bila terkena hama itu, hasilnya paling banyak 15 persennya," ujar Helmi.

Kualitas rusak

Dijelaskan, selain membuat volume panen merosot, hama penggerek buah kakao juga membuat kualitas buah menjadi rusak. Akibatnya, harga biji kakao yang dihasilkan juga menjadi sangat rendah.

Helmi menambahkan, satu kilogram biji kakao kering yang tidak terserang hama itu di Kaltim mencapai sekitar Rp 10.000 per kilogram. "Tetapi, kalau kena hama itu, harganya jatuh, hingga paling laku Rp 4.000 per kilogram," ujarnya.

Biji kakao yang terkena hama penggerek buah itu, menurut Helmi, dibeli para pedagang asal Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai campuran buah yang sehat. Ia menjelaskan, buah yang terkena hama itu jika hanya dilihat kulitnya saja tidak tampak terkena serangan. Akan tetapi, begitu dibuka, biji kakao itu lengket dan sebagian busuk hingga kualitas biji yang dihasilkan sangat buruk.

Untuk menanggulangi hama itu, kata Helmi, Pemerintah Provinsi Kaltim sedang mengupayakan "sarungisasi" pada buah kakao. Cara sederhana itu, dinilai cukup efektif untuk mencegah serangan hama penggerek buah kakao.

Dengan cara membungkus buah kakao yang berada di pohon dengan plastik, hama itu bisa dicegah menyerang buah. "Hasilnya sangat efektif karena 100 persen buah yang dibungkus terhindar dari serangan hama penggerek," ujarnya.
(sumber www.distanbunak.sulteng.go.id)


Monday, December 3, 2007


Thrips parvisipinus

hrips parvisipinus biasanya menyerang daun terutama daun muda dengan cara menghisap cairan daun. Serangga pra dewasa tidak bersayap dan tubuhnya berwarna kuning pucat, sedangkan serangga dewasa bersayap seperti jumbai (sisir bersisi dua) dan tubuhnya berwarna kuning sampai cokelat kehitaman. Telur Thrips berbentuk oval atau seperti ginjal, diletakkan didalam jaringan daun dengan nimfa berwarna putih dan sangat aktif.
Thrips dewasa

Gejala serangan : mula-mula daun yang terserang memperlihatkan gejala noda keperakan yang tidak beraturan, akibat adanya luka dari cara makan serangga tersebut. Setelah beberapa waktu, noda keperakan tersebut berubah menjadi cokelat tembaga. Daun-daun mengeriting keatas.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air atau Agrimec 18 EC dengan konsentrasi 0.5 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan Thrips pada daun cabai


Myzus persicae

Myzus persicae biasa dikenal dengan nama kutu daun persik atau kutu daun tembakau. Hama ini memiliki warna tubuh kuning kehijauan dan memiliki antena yang relatif panjang, kira-kira sepanjang tubuhnya. Lamanya daur hidup : 7-10 hari.

Gejala serangan : Secara langsung, kutu daun ini mengisap cairan tanaman. Akibatnya, daun yang terserang keriput, berwarna kekuningan, terpuntir dan pertumbuhan tanaman terhambat (kerdil), sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
Kutu daun persik

Secara tidak langsung, kutu daun berperan sebagai penyebar (vektor) penyakit virus. Tanaman yang terserang penyakit virus akan menjadi kerdil, daun berukuran kecil dan pertumbuhannya terhambat.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air. Keduanya digunakan secara bergantian.

Heliothis spp

Telurnya berwarna putih kekuningan dan imago biasanya bertelur pada senja hari. Telur biasanya diletakkan secara tunggal dan akan berubah warna menjadi merah tua atau kecoklatan setelah � 24 jam, yang selanjutnya akan menetas dalam waktu kira-kira 3 hari. Ukuran larva stadia akhir berkisar antara 2-2.5 cm dengan warna bervariasi mulai dari hijau, cokelat kemerahan ataupun cokelat kehitaman. Larva merusak daun, bunga dan buah cabai.
Ulat Heliothis spp

Gejala serangan : Pada daun, daun berlubang-lubang tak beraturan. pada serangan yang berat daun akan habis dan tanaman menjadi gundul. Pada buah, buah cabai berlubang dan akhirnya akan membusuk bila terjadi infeksi sekunder. Pada bunga, bunga cabai berlubang dan pada akhirnya membusuk dan rontok.

Pengendalian : Semprotkan Proclaim 5 SG dengan konsentrasi 1.5-2 gr/10 l air.
Gejala serangan Heliothis spp pada daun Gejala serangan Heliothis spp pada buah

Spodoptera litura

Hama ini dikenal dengan nama ulat grayak. Ngengat betina mampu bertelur sebanyak 2000-3000 butir yang diletakkan dalam bentuk kelompok, tiap kelompok telur terdiri atas � 350 butir. Warna ulat bervariasi. Pada ruas tubuh yang keempat terdapat kalung hitam, biasanya terlihat pada instar 3. Pada sisi samping dan punggung terdapat garis kuning. Kepompong terdapat dalam daun dan lamanya daur hidup 22-23 hari.
Ulat Grayak

Gejala serangan : serangan ulat yang masih kecil mengakibatkan bagian daun yang tersisa tinggal epidermis bagian atas dan tulang daunnya saja. Ulat yang besar memakan tulang daun dan buah cabai. Serangan berat dapat mengakibatkan tanaman menjadi gundul.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Match 500 EC dengan konsentrasi 1 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan ulat Grayak pada daun


Tungau

Hama ini berukuran sangat kecil, panjang tubuhnya � 0.25 mm. Hama dewasa bertungkai delapan, sedangkan yang pra dewasa bertungkai enam. Tubuhnya berwarna hijau kekuningan transparan dan lama daur hidupnya 10-14 hari. Perkembangan tungau akan sangat cepat pada musim kemarau.
Tungau dewasa

Gejala serangan : Bagian bawah daun yang terserang menjadi seperti tembaga, tepi daun mengeriting, daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah. Pada serangan berat, tunas daun dan bunga gugur.

Pengendalian : Gunakan Curacron 500 EC dengan konsentrasi 2 ml/l air atau Pegasus 500 SC dengan konsentrasi 1.5 ml/l air atau Agrimec 18 EC dengan konsentrasi 0.5 ml/l air. Ketiga insektisida digunakan secara bergantian.
Gejala serangan tungau pada daun.

Tepung mata beras


Tepung mata beras, kaya kandungan gizi lo

Orang indonesia udah adri sononya mungkin, kalo ga makan nasi namanya belum makan...he he..
Memang benar..Beras adalah makanan pokok rakyat Indonesia. Dari beras kemudian akan diolah menjadi nasi yang merupakan makanan utama hampir sebagian besar penduduk. Selain karbohidrat, beras juga mengandung protein, vitamin dan mineral. Vitamin yang dikandung oleh beras yaitu vitamin B-1 ( Tiamin ) banyak terdapat pada bagian kulit arinya.

Sayangnya, kandungan gizi beras baik berupa vitamin maupun mineral seringkali hilang akibat proses penggilingan.Karena itu diperkirakan bahwa beras yang kita makan sehari-hari sebenarnya telah mengami degradasi / penurunan kandungan gizi. Hal ini diperparah saat beras dicuci terlalu lama ketika akan dimasak.

Serat yang terdapat pada tepung Mata Beras cocok untuk diet , guna memelihara agar berat tubuh senantiasa ideal. Serat ini mampu menyerap air dan dapat lebih lama tinggal di dalam lambung, sehingga memperlambat timbulnya rasa lapar. Hal ini sangat cocok bagi mereka yang ingin memiliki berat badan ideal melalui pengaturan pola konsumsi makanan. Serat ini juga mampu mengikat sisa-sisa hasil metabolisme dalam saluran pencernaan, sehingga zat-zat berbahaya ini tidak ditimbun dalam usus melainkan keluar bersama dengan kotoran. Dengan demikian serat Tepung Mata Beras membantu mencegah terjadinya proses keganasan dalam usus

Berdasarkan analisa penelitian didapat bahwa CRP tidak hanya kaya akan vitamin dan mineral tetapi juga tinggi kandungan seratnya yang bermanfaat dalam proses pencernaan makanan dalam usus.

Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa CRP memiliki keistimewaan karena mengandung nilai gizi yang tinggi, sehingga produk ini merupakan nutrisi yang sangat baik untuk menjaga stamina dan memelihara kesehatan tubuh bagi Anda dan keluarga Anda.

CRP dihasilkan dari mata padi pilihan dan dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet. Hal ini menjadikannya sebagai 100% makanan alami dan mudah dalam penyajiannya. CRP dapat diolah dengan berbagai macam variasi resep agar tidak membosankan dan sajian akan selalu akan terasa lebih nikmat.
KANDUNGAN GIZI

Sustainable agriculture

Profil pertanian masa depan nihh

Pertanian Berkelanjutan Suatu Konsep Pemikiran Masa Depan. Apa itu pertanian berkelanjutan? Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini, saat yang akan datang dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya.

Jadi dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita.

Menurut Gips, suatu sistem pertanian itu bisa disebut berkelanjutan jika memiliki sifat-sifat sbb:
Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri
Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya
Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain
Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada
Luwes yang berarri mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dengan demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan konsumen maupun produsen.

Mengapa harus berkelanjutan?
Apa bisa berlanjut ? merupakan pertanyaan mendasar dan apakah itu mungkin? Jawabannya adalah mungkin asalka semua yang berkait dengan pertanian itu sadar dan melaksanakan prinsip-prinsip pertanian yang berkelanjutan. Salah satu alasan mengapa harus berlanjut adalah pengalaman selama ini dimana input tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Sebagai contoh penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan munculnya hama penyakit sekunder.

Penggunaan pupuk yang berlebihan malah menyebabkan pertemubuhan vegetatif yang tak diinginkan dan di daerah hilir menyebabkan eutrifikasi (suburnya perairan akibat akumulai hara oleh aliran air). Lahan sebagai penopang utama telah rusak, maka akan sangat mahal biaya yang harus dikeluarkan dan dimasa yang akan datang anak cucu hanya ditinggali barang sisa kurang bermutu. Pada hal harapakn kita semua generasi yang akan datang harus lebih baik daripada generasi saat ini.


Langkah apa yang bisa dilaksanakan?
Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan. Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Ketiga dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ramah lingkungan.

Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tanam minimal, sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan.

Memang hal ini masih menjadi hal yang utopis, tapi sesuai dengan nasehat ulama besar AA Gym agar mulai dari yang terkecil,mulai sekarang juga dan mulai dari diri sendiri. Itu memerlukan waktu yang panjang. Marilah kia wujudkan pertanian berkelanjutan sesuai dengan tupokasi lembaga masing-masing. Muara dari semua upaya itu adalah meningkatkan kesejahteraan kita semua tanpa kecuali. Semoga. (Nurwidada)