Tujuan Pembangunan Nasional diantaranya adalah meningkatkan pendapatan petani. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, seperti dengan menerapkan teknologi mina padi pada lahan persawahan. Sistem pemeliharaan mina padi adalah ikan dipelihara bersama 30 hari dan benih ikan mencapai ukuran 30-40 ekor/kg dari waktu tanamn hingga penyiangan pertama atau kedua.
Tujuan sistim mina padi adalah untuk:
Mendukung peningkatan produksivitas lahan.
Meningkatan pendapatan petani.
Meningkatan kualitas makanan bagi penduduk pedesaan.
3. PERSYARATAN
Petakan sawah mempunyai pematang keliling yang kuat, dapat menahan air dan tidak bocor. Lebar pematang 30-50 cm dan tingginya 40-50 cm.
Saluran pemasukan dan pengeluaran dilengkapidengan saringan (kawat, bambu dan lainnya).
Bentuk parit atau kemalir dan lebarnya disesuaikan dengan luas petakan sawah, yaitu 2-3 %. Dalam kemalir adalah 20-30 cm. Berbagai bentuk kemalir adalah sebagai berikut:Gambar 1. Bentuk Kemalir
Penanaman padi aturannya disesuaikan dengan ketentuan 10 (sepuluh) unsur paket teknologi, yaitu:
Pengelolaan tanah meliputi: penggenangan, perbaikan pematang, pembabadan jerami, pembajakan dan pencangkulan serta pemerataan permukaan tanah.
Tataguna air yang sesuai dengan jumlah dan waktu kebutuhan tanaman dan diatur secara bergiliran.
Menggunakan benih berlabel biru dan memilih yang tahan terhadap genangan.
Pemupukan berimbang, dimana dosis per hektar adalah UREA (200 kg), TSP (100 kg), KCL (75 kg), dan ZA(100 kg).
Pengendalian hama secara terpadu tanpa membahayakan bagi kehidupan ikan.
Pengaturan jarak tanam, pada musim hujan adalah 30 x 15 cm dan 22 x 22 cm untuk musim kemarau. Tiap rumpun padi terdiri dari 3 batang.
Pengaturan pola tanam bertujuan untuk memotong siklus hidup hama.
Pergiliran varietas padi yang ditanam.
Penen dan pascapanen yang meliputi waktu panen, cara panen, perontokan, pembersihan, pengeringan dan penyimpanan.
Penggunaan pupuk pelengkap cair atau zat pengatur tumbuh.
Jenis ikan yang paling umum dipelihara adalah ikan mas.
Penebaran ikan dilakukan lebih kurang 4 hari setelah penanaman padi.
Padat penebaran ikan adalah :
ukuran (2-3) cm sebanyak 2-3 ekor/m² ,
ukuran (3-5) cm sebanyak 1-2 ekor/m² .
Pemberian makanan tambahan dapat berupa dedak sebanyak 2-4 kg/ha/hari.
4. PRODUKSI
Produksi ikan yang dapat dicapai setelah 30-40 hari pada masa pemeliharaan adalah:
Benih (2-3) cm dengan derajat kelangsungan hidup (RS) 50-65 % ukuran yang dicapai (3-5) cm.
Benih (3-5) cm, SR nya 60-70 % dan ukuran yang dicapai (5-8) cm.
5. HASIL PENANAMAN IKAN
Keuntungan yang diperoleh berasal dari penanaman padi dan juga dari penanaman ikan. Keuntungan yang dilakukansatu kali musim tanam padi per ha adalah sebagai berikut:
Biaya pengeluaran
Benih ikan 6 pinggan @ Rp. 4000,- ------------------------------------Rp. 24.000,-
Pakan dedak 100 kg @ Rp. 125,- -------------------------------------Rp. 12.500,-Jumlah -----------------------------------------------------------------Rp. 36.500,-
Pendapatan
Produksi ikan 70 kg @ Rp. Rp. 2000,--------------------------------- Rp. 140.000,-
Keuntungan bersih ----------------------------------------------------------Rp. 103.500,-Keterangan:
1 pinggan = 3000 ekor
1 kg = 166 ekor (ukuran (3-5) cm dengan SR 65 %.
6. SUMBER
Brosur Pemeliharaan Ikan dengan Sistem Mina Padi, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Perikanan, Balai Budidaya Air Tawar, Sukabumi- Indonesia, 1995
1 comment:
MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA DATANG PANEN
Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia. NPK yang terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita.
Produk ini dikenalkan sejak tahun 1969 oleh pemerintah saat itu, karena berdasarkan penelitin tanah kita yang sangat subur ini ternyata kekurangan unsur hara makro (NPK). Setelah +/- 5 tahun dikenalkan dan terlihat peningkatan hasilnya, maka barulah para petani mengikuti cara tanam yang dianjurkan tersebut. Hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1985-an. Saat itu Indonesia swasembada pangan.
Petani kita selanjutnya secara fanatis dan turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK dan pengendali hama kimia saja.
Mereka para petani juga lupa, bahwa penggunaan pupuk dan pengendali hama kimia yang tidak bijaksana dan tidak terkendali, sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) pada tanaman padi yang digencarkan oleh SBY adalah cara bertani yang ramah lingkungan, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas hasil juga lebih baik, belum mendapat respon positif dari para petani kita. Mungkin ini walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam teknis budidayanya.
Petani kita sudah terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan pola tersebut.
Atau mungkin solusi yang lebih praktis ini dapat diterima oleh para petani kita; yaitu “BERTANI SISTEM GABUNGAN POLA SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK NASA”. Cara gabungan ini hasilnya tetap ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki oleh pola SRI, tetapi cara pengolahan lahan/tanah lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.
Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.
AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI.
SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI?
KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?
GUNAKAN PUPUK DAN PENGENDALI HAMA ORGANIK NASA UNTUK TANAM PADI DAN BERBAGAI KOMODITI. HASILNYA TETAP ORGANIK.
KUALITAS DAN KUANTITAS SERTA PENGHASILAN PETANI MENINGKAT, RAKYAT MENJADI SEHAT, NEGARA MENJADI KUAT.
Omyosa - Jakarta, 08159927152
papa_260001527@yahoo.co.id
Post a Comment